Rabu, 10 Januari 2018

Makalah Kebudayaan Lampung

MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR :
KEBUDAYAAN LAMPUNG
Disusun oleh :
Nama            : Mia Rahmawati
NPM    : 13517573
Kelas: 1PA08


FAKULTAS PSIKOLOGI
JURUSAN PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Ilmu Budaya Dasar dengan judul “Kebudayaan Lampung” dengan baik.
Penulisan makalah ini penulis buat sebagai syarat untuk memenuhi tugas softskill pada tingkat 1 mata kuliah Ilmu Budaya Dasar di Universitas Gunadarma.
Makalah ini berisikan penjabaran kebudayaan di daerah Lampung sebagai salah satu dari provinsi yang terdapat di Indonesia. Selain itu, dalam makalah ini kita juga diberi wawasan luas tentang keindahan budaya bangsa sendiri khususnya terhadap masyarakat Lampung. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang unsur-unsur kebudayaan Lampung yang menjadi ciri khas masyarakatnya dan lebih membuat kita sebagai warga negara Indonesia bersyukur akan keindahan budaya yang bangsa kita miliki.
Tidak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kedua orang tua penulis yang telah membesarkan dan senantiasa mendidik penulis sampai saat ini.
3. Ibu Prof. Dr. E. S. Margianti, SE., MM. selaku Rektor Universitas Gunadarma.
4. Ibu Melaniawati selaku dosen pembimbing mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.
5. Teman-teman mahasiswa kelas 1PA08 yang telah memberikan bimbingan dan juga saran dalam menyelesaikan makalah ini.
6. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan makalah ini.

i
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulisharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Depok, 24 September 2017


                                                                               Penulis











ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………...………………………………………….…..i
Daftar Isi…………………………………………..……………………………iii

BABIPENDAHULUAN…………...…………...………….……….....1
1.1 Latar Belakang Penulisan…………………….………………....1
1.2Rumusan Masalah...………………...……………......……3
   1.3Tujuan Masalah...………………………………...…………......3
    `1.4Manfaat………………………………………………………….3

BAB IITINJAUAN PUSTAKA………………..………………....4
2.1Definisi Kebudayaan……………….………….………………..4
2.2 Kebudayaan Menurut Para Ahli……………………….…........5
2.3Bahasa…………………………………….…………………….6
2.4Pakaian Adat………………...………………………………….7
2.5Bentuk Bangunan/Arsitektur………………….………………..9
2.6Makanan Khas………………………..………………..11
2.7Tradisi/Ritual…………………………….………………….…12
2.8Kebudayaan Lainnya…………………………………………..16

BAB IIIPENUTUP…………………………………………….……..24
3.1 Kesimpulan……………...…………………………..….……....24
3.2 Saran………………………………………………………....24

Daftar Pustaka

iii


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penulisan
Indonesia terdiri atas 34 provinsi dengan masing-masing ibu kotanya. Dengan 34 provinsi tersebut tentu Indonesia juga memiliki berbagai macam suku yang tersebar di segala penjuru nusantara. Setiap suku mempunyai kebudayaan, adat istiadat, dan pandangan hidup yang berbeda-beda. Dengan itu, makalah ini akan membahas salah satu kebudayaan dari 34 provinsi tersebut. Yang akan dibahas dalam makalah ini adalah tentang kebudayaan yang hidup dan melekat dalam masyarakat Lampung.
Lampung merupakan salah satu nama provinsi Indonesia yang terletak di pulau Sumatera. Letak provinsi Lampung berada di bagian paling selatan pulau Sumatera dengan ibukota Bandar Lampung.Lampung memiliki potensi alam yang sangat beragam. Selain sumber daya alam yang begitu melimpah, letaknya yang berbatasan langsung dengan lautan membuat Lampung memiliki potensi kekayaan laut yang sangat melimpah. Selain kekayaan alam yang melimpah, Lampung juga memiliki kekayaan budaya yang tidak kalah tersohor bila dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain di pulau Sumatera.Kebudayaan Lampung meliputi rumah adat, berbagai tarian tradisional, pakaian adat, juga berbagai kuliner khas.
Kebudayaan di Lampung merupakan perpaduan kebudayaan Arab, Cina, dan India. Hal tersebut tidak terlepas dari sejarah yang menyebutkan Lampung sebagai jalur perdagangan dunia, sehingga banyak budaya dari luar Indonesia yang mempengaruhi kebudayaan Lampung.

1
Melalui Pelabuhan Internasional Teluk Lampung, Lampung telah berhubungan dengan negara Cina dan India sejak awal abad ke-13. Catatan musafir Tiongkok yang pernah mengunjungi Indonesia pada abad VII, yaitu I Tsing disebutkan bahwa Lampung itu berasal dari kata To-lang-po-hwang. To berarti orang dalam bahasa Toraja, sedangkan Lang-po-hwang kepanjangan dari Lampung. Jadi, To-lang-po-hwang berarti orang Lampung. 
Portugis memasuki Lampung dari Tahun 1511 hingga 1518, selanjutnya Lampung berada di bawah kesultanan Banten. Tahun 1808 jatuh ketangan Belanda, kemudian dijajah oleh Inggris tahun 1817 dan tahun 1856 Perang Lampung berakhir, namun kolonialisme Belanda tetap berlanjut hingga tahun 1949 diselingi Jepang pada tahun 1942. Karena pernah dipengaruhi oleh berbagai budaya, latar belakang tersebut memperkaya kebudayaan Lampung. Sebelum diakui menjadi suatu provinsi Lampung secara resmi berdasarkan UU no. 14 tahun 1964 pada 8 Maret 1964, Lampung merupakan wilayah karesidenan yang tergabung dalam Propinsi Sumatera Selatan.
Masyarakat adat Lampung terdiri atas dua golongan, yaitu masyarakat Pepadun (Pedalaman) dan Pesisir. Kedua masyarakat tersebut mempunyai tempat bermukim yang berbeda. Keduanya pun memiliki adat istiadat serta sifat yang sedikit berbeda, sehingga menarik untuk dipelajari dan dilihat perbedaannya lebih lanjut.
Di sebelah utara, Lampung berbatasan dengan propinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu, sedangkan bagian baratnya dibatasi oleh Samudera Indonesia.Selat Sunda membatasi bagian selatan wilayah ini, sedangkan bagian timur dibatasi oleh Laut Jawa.Letak wilayah Lampung secara geografis tersebut dianggap cukup strategis karena berperan sebagai penghubung antar pulau Jawa dan Sumatera.

2
Dalam perkembangannya, daerah Lampung yang memiliki wilayah seluas 35,288.35 km2 ini telah mengalami beberapa perubahan budaya dan pergeseran tata cara kehidupan, namun tetap tanpa mengubah apa yang telah menjadi tradisi mereka yang telah dilestarikan secara turun temurun.
Untuk lebih jauh mengetahui mengenai kebudayaan yang ada pada daerah ini maka akandijelaskan lebih rinci dan lengkap pada bab pembahasan.

1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apakah yang dimaksud dengan kebudayaan?
1.2.2. Apakah yang merupakan fokus kebudayaan masyarakat Lampung?
1.2.3. Apa saja unsur-unsur kebudayaan yang menjadi ciri khas provinsi Lampung?
1.2.4. Apa saja keunikan dari kebudayaan Lampung?

1.3. Tujuan Masalah
1.3.1. Untuk mengetahui unsur-unsur kebudayaan Lampung.
1.3.2. Untuk mengetahui unsur yang merupakan fokus kebudayaan masyarakat Lampung.
1.3.3. Untuk mengetahui dan mempelajari ragam kebudayaan Lampung.
1.3.4. Agar dapat mengaplikasikan program masyarakat dalam mempertahankan budayanya.

1.4. Manfaat
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang unsur-unsur dan ragam kebudayaan Lampung yang menjadi ciri khas masyarakatnya sehingga lebih membuat kita sebagai warga negara Indonesia bersyukur akan keindahan budaya yang bangsa kita miliki.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan poitik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni, Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya, dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.







4
2.2 Kebudayaan Menurut Para Ahli

Pengertian Kebudayaan Menurut Para Ahli dalam Negeri (Indonesia) 
• Koentjaraningrat: Menurut Koentjaraningrat, bahwa pengertian kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengn belajar.  
• Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi:Kebudayaan berarti semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. 
• Ki Hajar Dewantara: Menurut Ki Hajar Dewantara, bahwa pengertian kebudayaan adalah buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertip dan damai. 
• Drs. Mohammad Hatta: Menurutnya pengertian kebudayaan adalah ciptaan hidu pdari suatu bangsa. 
• R. Seokmono: Pengertian kebudayaan menurut R. Soekmono adalah segala hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya berupa buah pikiran dan dalam penghidupan. 
• Parsudi Suparlan: Menurut Pasudi Suparlan, bahwa pengertian kebudayaan adalah sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterpretasikan lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi landasan bagi tingkah lakunya. 




5
Pengertian Kebudayaan Menurut Para Ahli Luar Negeri 
• Kluckhohn dan Kelly: Pengertian kebudayaan menurut Kluckhohn dan Kelly, adalah semua rancangan hidup yang tercipta secara historis, baik yang tersurat maupun yang tersirat, rasional, irasional yang ada pada suatu waktu sebagai pedoman yang potensial untuk perilaku manusia. 
• E.B. Taylor: Pengertian kebudayaan menurut E.B. Taylor bahwa arti kebudayaan adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. 
• Nostrand: Menurut Nostrand, kebudayaan adalah sebagai sikap dan kepercayaan, cara berfikir, berperilaku, dan mengingat bersama oleh anggota komunitas tersebut. 
• Bounded et. Al: Menurutnya, pengertian kebudayaan adalah hal-hal yang berbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu. 
• Sir Edwards B Tylor: Pengertian kebudayaan menurut Sir Edwards B. Tylor bahwa kebudayaan adalah keseluruhan kompleks dari ide da segala sesuatu yang dihasilkan mausia kesamaan pengalaman historis. 

2.3 Bahasa
Bahasa Lampung, adalah sebuah bahasa yang dipertuturkan oleh Ulun Lampung di Provinsi Lampung, selatan palembang dan pantai barat Banten.
Bahasa ini termasuk cabang Sundik, dari rumpun bahasa Melayu-Polinesia barat dan dengan ini masih dekat berkerabat dengan bahasa Melayu , dan sebagainya.


6
Berdasarkan peta bahasa, Bahasa Lampung memiliki dua subdilek. Pertama, dialek A (api) yang dipakai oleh ulun Sekala Brak, Melinting Maringgai, Darah Putih Rajabasa, Balau Telukbetung, Semaka Kota Agung, Pesisir Krui, Ranau, Komering dan Daya (yang beradat Lampung Saibatin), serta Way Kanan, Sungkai, dan Pubian (yang beradat Lampung Pepadun). Kedua, subdialek O (nyo) yang dipakai oleh ulun Abung dan Tulangbawang (yang beradat Lampung Pepadun).
Dr Van Royen mengklasifikasikan Bahasa Lampung dalam Dua Sub Dialek, yaitu Dialek Belalau atau Dialek Api dan Dialek Abung atau Nyow.


2.4  Pakaian Adat

                     
Pria Lampung memakai pakaian adat berupa tutup kepala, baju jas dengan leher tertutup, celana panjang dan berkain songket yang melingkar di pinggang.Sebilah belati terselip didepan perut. Wanitanya memakai tutup kepala melebar dengan bentuk yang khas. Bajunya disebut kawai sadariah dan berkain songket.


7
Dalam menghadiri upacara-upacara adat atau acara yang sifatnya formal, masyarakat Lampung, terutama para wanita sangat menghargai keindahan berpakaian. Mereka sering menggunakan kain tapis yang berkilau karena dihiasi benang emas.Kemewahan kain tapis tersebut makin indah ketika para wanita menambahkan berbagai aksesoris untuk dipakai, seperti gelang dan kalung. gelang dan kalung tersebut terbuat dari emas, senada dengan warna kain yang mereka pakai. Pada kebanyakan pakaian adat di berbagai daerah, biasanya pakaian-pakaian tersebut tidak dilengkapi dengan sepatu. Pakaian adat Lampung merupakan pakaian adat yang tergolong lengkap dengan adanya tambahan penggunaan sepatu yang tepat yakni penggunaan selop beludru berwarna hitam untuk laki-laki dan perempuan. Penggunaan selop beludru tersebut biasanya dipakai oleh pengantin perempuan dan laki-laki yang sedang melangsungkan pernikahan. Selain itu Lampung memiliki kain yang sangat khas yakni kain tapis. Kain ini berkesan sangat mewah karena pembuatannya dipadupadankan dengan penggunaan benang emas sehingga menimbulkan warna berkilauan yang indah pada kain tapis. Kain tapis ini oleh masyarakat Lampung biasa digunakan dalam upacara-upacara adat atau ketika menghadiri acara-acara formal.










8
2.5  Bentuk Bangunan/Arsitektur
Rumah adat Lampung atau yang bernama Nuwou Sesat adalah bukti eksistensi suku asli Lampung di masa silam. Rumah Adat Lampung Nuwou Sesat yang menjadi nama rumah adat Lampung berasal dari 2 kata, yaitu Nuwou yang berarti rumah dan sesat yang berarti adat. Nuwou Sesat sebetulnya memiliki fungsi utama sebagai balai atau tempat pertemuan bagi seluruh warga kampung (purwatin). Struktur Rumah Adat Lampung Nuwou Sesat secara struktur hampir sama dengan rumah adat suku asli Sumatera lainnya. Rumah adat Lampung ini berbentuk panggung dengan bahan utama berupa kayu atau papan. Struktur rumah panggung pada rumah Nuwou Sesat pada masa silam ditujukan sebagai upaya untuk menghindari serangan binatang buas bagi penghuninya. Selain itu, struktur panggung juga sengaja digunakan sebagai desain rumah tahan gempa. Dengan struktur rumah panggung, dibutuhkan sebuah tangga sebagai akses keluar masuk rumah.Dalam adat Lampung, tangga tersebut bernama Ijan Geladak. Tangga ini terletak di bagian depan rumah sehingga sering kali dihiasi dengan ukiran-ukiran etnik Lampung untuk mempercantik tampak depannya. Bagian depan rumah adat Lampung umumnya juga akan dilengkapi dengan serambi kecil yang bernama anjungan. Anjungan berfungsi sebagai tempat pertemuan kecil atau sebagai tempat bersenda gurau.

9
Adapun di bagian dalamnya, rumah Nuwou Sesat terdiri atas beberapa ruangan dengan fungsinya masing-masing. Beberapa ruangan tersebut antara lain Pusiban (ruang tempat musyawarah), Tetabuhan (tempat penyimpanan alat musik tradisional dan pakaian adat Lampung), Gajah Merem (tempat Penyimbang beristirahat), dan Kebik tengah (tempat tidur untuk anak penyimbang). Salah satu yang menjadi keunikan dari rumah adat Lampung adalah beragam ornamen yang sering dipajang di setiap bilik rumahnya. Ornamen-ornamen ini berisi petuah yang diambil dari kitab kuno peninggalan leluhur Lampung yang bernama kitab Kuntara Raja Niti. Kitab ini mengandung beberapa prinsip yang wajib dianut oleh setiap keturunan suku Lampung. Beberapa prinsip dari kitab tersebut antara lain: Pill-Pusanggiri. Prinsip adanya rasa malu ketika melakukan sebuah kesalahan atau perbuatan yang buruk, baik menurut norma agama maupun norma adat. Juluk-Adek.Prinsip bagi mereka yang telah memiliki gelar adat agar dapat bersikap dan berkeperibadian yang bisa menjadi contoh.  Nemui-Nyimah. Prinsip untuk selalu menjaga tali silaturahmi antar sanak keluarga dan selalu bersikap ramah pada tamu.  Nengah-Nyampur.Prinsip untuk selalu menjaga hubungan baik dalam kehidupan sosial dan bermasyarakat.  Sakai-Sambaian. Prinsip saling tolong menolong dan bergotong royong dalam setiap pekerjaan.  Sang Bumi Ruwa Jurai. Prinsip untuk tetap bersatu meski saling berbeda. Prinsip ini menyatukan suku Lampung adat Pepadun dan adat Sebatin sehingga keduanya saling menghormati. Penerimaan yang baik dari masyarakat Lampung terhadap para pendatang juga didasari atas prinsip ini




10
2.6 Makanan Khas
Kebudayaan di lampung juga tidak terlepas dari makanan khasnya yang luar biasa enak. Beberapa jenis kuliner khas Lampung di antaranya adalah Seruit, Tempoyak, Sambal Lampung, dan Lapis Legit.Semua jenis kuliner tersebut hampir pernah didengar oleh masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.Bahkan Lapis Legit, makanan asli Lampung ini sering dijadikan oleh-oleh meskipun tidak di wilayah Lampung itu sendiri.
(Seruit)
Seruit merupakan sajian kuliner berupa ikan yang digoreng kemudan disajikan bersama sambal terasi atau makanan-makanan lain seperti tempoyak atau sambal Lampung. Esensi dari Seruit bukan berada pada jenis masakan tetapi dari cara memakannya. Makan seruit biasanya dilakukan bersama-sama orang lain. Cara makan seperti itu menunjukkan rasa kebersamaan yang tinggi.
(Tempoyak)
Tempoyak adalah salah satu jenis bahan makanan yang berasal dari fermentasi durian. tempoyak sering dibuat menjadi sambal dan disajikan dengan berbagai jenis ikan. 

11
Makanan khas Lampung lainnya   adalah sambal Lampung dan lapis legit. Kedua makanan ini hampir setiap orang mengetahui. Bahkan salah satu merek produk saus sambal kenamaan Indonesia menjadikan sambal Lampung sebagai salah satu rasa dalam saus sambalnya.

  
(Sambal Lampung ) (Lapis Legit)

2.7  Tradisi/Ritual
Dalam kehidupan Masyarakat Adat Lampung terdapat tradisi yang berkembang dalam Adat salah satunya adalah Seremoni Adat yang berkenaan dengan keyakinan juga memiliki nilai personal, universal dan transendental yang telah membudaya dan mentradisi secara turun temurun. Tradisi Masyarakat Adat Lampung ini diejawantahkan dalam bentuk Upacara Adat.

Upacara Pernikahan
Dalam hal perkawinan ada 2 jenis Status Perkawinan, yaitu:
a. Djujor
Djujor adalah proses dimana Muli yang diambil oleh Mekhanai untuk menjadi istrinya, 


12
maka sang Mekhanai dan Keluarganya harus menyerahkan atau membayar Uang Adat kepada ahli si Muli berdasarkan permintaan dari ahli Keluarga si Muli. Sedangkan permintaaan si Muli kepada sang Mekhanai disebut Kiluan juga harus dibayar atau dipenuhi oleh sang Mekhanai Kiluan yang menjadi hak si Muli.


b. Pemanda Raja Raja
Pada Semanda Raja Raja awalnya sang pria setelah pernikahan harus tinggal terlebih dahulu di tempat si wanita dengan tidak ditentukan masanya, artinya si suami boleh menunggu istrinya di rumah mertuanya sampai mati atau boleh juga untuk beberapa bulan atau beberapa tahun saja. Tetapi bisa juga bila keduanya sepakat dan menginginkan tinggal di tempat lain yang menurut perkiraan mereka akan mendapat kehidupan yang lebih baik maka keluarga kedua belah pihak tidak boleh menahannya.

Upacara Adat Yang Bersifat Tradisional
Upacara Jenis ini dilaksanakan sesuai dengan kehidupan sehari-hari dalam setiap transformasi kehidupan, sejak seseorang dalam kandungan sampai akhir hayat seseorang.
1.      Masa Kehamilan
• Kukhuk Limau/Belangekh
Upacara ini dilaksanakan saat masa kehamilan berumur lima bulan.
• Ngekhuang Kaminduan
Upacara ini dilaksanakan saat masa kehamilan berumur lima bulan.

13
2.      Masa Kelahiran
• Teppuk Pusokh/Salai Tabui/Salin Khah/Nyilih Dakhah
Upacara ini dilaksanakan setelah kelahiran bayi umur sehari, caranya adalah dengan membersihkan dan menanam ari ari sang bayi.
• Betebus
Upacara ini dilaksanakan saat bayi berumur tujuh hari, dimaksudkan untuk mendoakan bayi dan menebus bayi dari dukun bersalin yang telah merawat bayi dari kandungan sampai membantu kelahirannya.
• Becukokh
Upacara ini dilaksanakan saat bayi berumur empat puluh hari yaitu mencukur rambut bayi untuk pertama kalinya dan dalam acara ini juga dilaksanakan Aqiqahan.
• Ngekuk/Ngebuyu/Mahau Manuk
Upacara ini dilaksanakan saat bayi berusia tiga bulan disaat bayi telah diberi makanan tambahan.

3.      Masa  Kanak Kanak
• Besunat
Dikenal juga istilah mandi pagi, khitanan bagi anak laki laki
• Ngantak Sanak Ngaji
Dilaksanakan saat seorang anak mulai belajar mengaji

4.      Masa Dewasa
• Kukhuk Mekhanai
Saat dimana seorang remaja pria telah memasuki masa akil balikh
• Nyakakko Akkos

14
Upacara ini dilakukan bagi remaja perempuan, dalam kesempatan ini juga dilakukan acara busepi yaitu meratakan gigidengan menggunakan asahan yang halus.
• Nettah Adoq/Cakak Pepadun
Cakak Pepadun dilaksanakan pada saat Pernikahan Sultan [Tayuh Saibatin], dalam upacara ini juga ditahbiskan Gelar Adat seseorang [Nettah Adoq].Namun demikian Nettah Adoq dilakukan dalam setiap pernikahan bukan hanya Tayuh Saibatin saja.
5.      Masa Kematian
Pada saat wafatnya seseorang, akan ada seorang yang ngekunan yaitu memberitahu keluarga, kerabat dan handai taulan tentang kabar meninggalnya almarhum agar segera datang untuk ninggam pudak [melayat] .Dalam situasi ini dibagilah tugas, ada yang melakukan bedah bumi [menggali liang lahat], ada yang memandikan jenazah, mengkafani, menyolatkan hingga menguburkan. Saat malam harinya diadakan bedu’a yaitu tahlilan hingga Niga Hari saat malam ketiga dilanjutkan Mitu Bingi pada malam ketujuh, Ngepakpuluh saat hari keempatpuluh dan Nyekhatus saat seratus hari wafatnya almarhum.

Upacara Adat Yang Bersifat Sakral
Upacara jenis ini lebih berhubungan dengan kepercayaan, alur transendental dan aura mistis. Upacara dan Ritual jenis ini diantaranya: 
• Upacara Ngebabali
Upacara jenis ini dilaksanakan saat membuka huma atau perladangan baru disaat membersihkan lahan untuk ditanami atau pada saat mendirikan rumah dan kediaman yang baru atau juga untuk membersihkan tempat angker yang mempunyai aura gaib jahat.

15
• Upacara Ngambabekha
Upacara ini dilaksanakan saat hendak Ngusi Pulan [membuka hutan] untuk dijadikan Pemekonan [Perkampungan] dan perkebunan, karena diyakini Pulan Tuha [hutan rimba] memiliki penunggunya sendiri.Upacara ini dilakukan dimaksudkan untuk mengadakan perdamaian dan ungkapan selamat datang agar tidak saling mengganggu.
• Upacara Ngumbay Lawok
Upacara ini adalah ungkapan syukur masyarakat pesisir atas hasil laut dan juga untuk memohon keselamatan kepada sang pencipta agar diberikan keselamatan saat melaut, dalam ritual ini dikorbankan kepala kerbau sebagai simbol pengorbanan dan ungkapan terimakasih kepada laut yang telah memberikan hasil lautnya kepada nelayan.
• Upacara Ngalahumakha
Upacara ini dilaksanakan saat hendak menangkap ikan.
• Upacara Belimau
Upacara ini dilaksanakan saat memasuki Puasa dibulan suci Ramadhan.
• Upacara Ngebala
Upacara ini dilaksanakan tujuannya sebagai Tulak Bala agar tehindar dari musibah. 

2.8  Kebudayaan Lainnya
Tarian Adat
a.Tari Sigeh Pengunten
16
Tari sigeh pengunten (siger penguntin) merupakan salah satu tari kreasi baru dari daerah Lampung. Tari ini merupakan pengembangan dari tari sembah yang merupakan tari tradisi asli masyarakat Lampung. Melalui Peraturan Daerah, Tari Sigeh Pengunten diresmikan sebagai tarian Lampung dalam penyambutan tamu penting. Koreografi tari ini juga mengambil unsur dari berbagai tari tradisional Lampung untuk merepresentasikan budaya Lampung yang beragam.

Tari sembah telah umum ditampilkan sebagai bagian dari ritual penyambutan tamu dalam acara-acara resmi seperti prosesi pernikahan. Tari ini menggambarkan ekspresi kegembiraan atas kedatangan para tamu undangan.Selain itu, makna esensial dari tari ini merupakan bentuk penghormatan kepada para tamu undangan yang hadir.Dalam tari ini, para penari mengekspresikan hal tersebut dalam rangkaian gerakan yang luwes, ramah, dan penuh kehangatan.

b.Tarian Cangget

Tarian Cangget merupakan Tarian yang menggambarkan pergaulan yang dilakukan oleh muda mudi untuk mencari jodoh. Waktu Tari Cangget ditarikan biasanya para orang tua memperhatikan dan menilai gerak-gerik mereka dalam membawakan tarian ini.Kegiatan seperti ini oleh masyarakat Lampung disebut dengan nindai.

17
Tujuannya pun tidak hanya sekedar melihat gerak-gerik pemuda atau pemudi saat sedang menarikan Tari Cangget, melainkan juga untuk melihat kehalusan budi, ketangkasan dan keindahan ketika mereka berdandan dan mengenakan pakaian adat Lampung. 


c.Tarian Bedana

Tarian Bedana merupakan tarian muda mudi yang dilakukan atas kegembiraan yang dipentaskan di daerah lampung. Tari bedana yang diyakini bernapaskan agama Islam merupakan tari tradisional, mencerminkan tata kehidupan masyarakat Lampung yang ramah dan terbuka sebagai simbol persahabatan dan pergaulan.


d.Tari Melinting


18
Tari Melinting merupakan Tarian yang menjadi aset Bandar Lampung sejak dahulu kala yang merupakan peninggalan dari Ratu Melinting. Keagungan Ratu Melinting yang tersohor pada jaman itu. Dimana para penarinya hanya sebatas putera dan puteri Ratu Melinting yang di pentaskan di Balai Adat. Pada waktu dulu Tarian Melinting hanya dilakukan dilingkungan keraton atau keluarga, sekarang tarian ini dilakukan secara umum dan biasanya untuk penyambutan tamu.

e.Tari Merak

Tari Merak banyak dipentaskan di seluruh Indonesia bahkan ada beberapa provinsi juga memiliki Tari Merak. Begitu juga dengan lampung memiliki tarian merak yang berfungsi untuk penyambutan gelar. sebuahtari yang mengisahkan kehidupan burung merak yang serba indah. Tarian ini melambangkan keluhuran budi dan susila rakyat Lampung.

Senjata Tradisional
1. Senjata Tradisional Terapang 
19
Senjata tradisional Lampung yang pertama dan yang paling populer adalah terapang atau tekhapang.Terapang adalah keris khas Lampung yang kerap digunakan para bangsawan pada masa silam untuk menjaga diri dari serangan musuh. Adapun untuk masa sekarang, senjata ini lebih sering digunakan dalam ritual adat, misalnya sebagai pelengkap pakaian adat pengantin pria Lampung. Para pengantin pria membawa senjata ini sebagai lambang keberanian dan tanggung jawabnya terhadap keselamatan istrinya kelak. Terapang sebetulnya tidak ditemukan di semua daerah di Lampung. Daerah Tulang Bawang Udik dan Lampung Utara, yakni dalam kebudayaan masyarakat Lampung Abung saja-lah kita bisa menjumpainya. Berdasarkan penelusuran arkelogis, diketahui bahwa keris khas Lampung ini telah ada semenjak zaman kekuasaan Kerajaan Tulang Bawang di sekitar abad ke 12.


2. Senjata Tradisional Payan 


Para ahli sejarah meyakini bahwa Payan merupakan senjata tradisional Lampung yang usianya paling tua.Peninggalan arkeologis di situs purbakala Pugung Raharjo dan dan situs peninggalan Islam Benteng Sari menujukan bahwa senjata ini telah digunakan berabad-abad lamanya sebagai salah satu senjata bagi prajurit kerajaan Tulang Bawang. Payan adalah semacam tombak dengan gagang yang cukup panjang, yakni sekitar 150 cm sd 180 cm. Mata tombaknya sendiri terbuat dari besi dengan ujung yang melancip.
20

3. Senjata Tradisional Badik 


Kita mungkin lebih mengenal badik sebagai salah satu senjata tradisional khas Sulawesi. Namun, tahukah Anda bila dalam budaya masyarakat Lampung, senjata ini juga sangat populer digunakan masyarakatnya untuk melindungi diri, baik dari serangan musuh maupun serangan binatang buas. Badik selalu menemani keseharian pria Lampung, terutama para pria muda yang selalu menyelipkan senjata tikam ini di ikat pinggangnya. Penelusuran arkeologis memperkirakan bahwa badik mulai dikenal masyarakat Lampung dari budaya masyarakat Bugis yang merantau ke Lampung di masa silam. kemiripan bentuk dan kesamaan fungsi membuat teori ini cukup banyak diyakini. 

4. Senjata Tradisional Candung

Di antara semua senjata tradisional Lampung, inilah senjata yang paling sering digunakan, bahkan hingga saat ini.
21
ya, candung sebetulnya merupakan perkakas rumah tangga yang selalu digunakan ketika berladang, bekerja di dapur, maupun untuk melindungi diri ketika tengah berada di hutan. Candung adalah sebilah golok biasa.Panjangnya sekitar 30 sd 50 cm dengan bilat terbuat dari baja atau logam lainnya, sementara gagangya terbuat dari kayu. Berdasarkan kegunaannya, candung dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu candung rampak alu (digunakan di dapur atau keperluan sehari-hari), candung kawik (digunakan pria untuk bekerja), dan candung lancip (digunakan untuk keperluan khusus seperti menyembelih hewan atau berperang). Di daerah Lampung pesisir, candung juga disebut dengan namaLaduk.


Ciri Khas
Menara Siger
Menara Siger yang terletak di Pelabuhan Bakauheni ini merupakan salah satu ikon Khas Lampung yang dapat terlihat dari pelabuhan Bakauheni, bahkan bagi anda yang akan berkunjung ke Lampung menggunakan angkutan laut (Armada Kapal Ferry) dari pelabuhan Merak, Banten, sebelum kapal yang anda tumpangi akan menepi di Pelabuhan Bakauheni, Menara Siger ini sudah dapat terlihat jelas sekali, bahkan di Malam hari menara Siger ini dapat anda lihat dengan jelas karena dihiasi dengan banyak penerangan Lampu.



22
Falsafah Hidup
Falsafah Hidup Ulun Lampung termaktub dalam kitab Kuntara Raja Niti, yaitu:
• Piil-Pusanggiri (malu melakukan pekerjaan hina menurut agama serta memiliki harga diri)
• Juluk-Adok (mempunyai kepribadian sesuai dengan gelar adat yang disandangnya)
• Nemui-Nyimah (saling mengunjungi untuk bersilaturahmi serta ramah menerima tamu)
• Nengah-Nyampur (aktif dalam pergaulan bermasyarakat dan tidak individualistis)
• Sakai-Sambaian (gotong-royong dan saling membantu dengan anggota masyarakat lainnya)














23
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Suku Lampung adalah suku yang menempati berbagai daerah di Provinsi Lampung. Walaupun terdiri dari berbagai suku, namun mereka menamai diri dalam satu kesatuan masyarakat Lampung dengan nama “Ulun LampungDari berbagai pembahasan yang telah dijabarkan dalam makalah ini, kita bisa menarik kesimpulan bahwa suku Lampung memiliki kebudayaan yang begitu beragam dan patut untuk dibanggakan dan dilestarikan. Pembahasan mengenai kebudayaan suku Lampung dalam makalah ini telah dapat menjawab rumusan masalah yang disebutkan.

3.2 Saran
Penulis menyarankan kepada para pembaca bahwa sebagai bangsa Indonesia yang satu kita harus bangga dengan kebudayaan yang kita miliki. Kita harus mampu melestarikannya agar tidak punah dan agar tidak diakui oleh negara lain seperti kebudayaan lain yang pernah dicuri sebelumnya. Kita harus bersyukur kepada Tuhan akan keindahan budaya yang ada dan tidak lupa untuk mempelajari kebudayaan tersebut. Dan kita sebagai warga negara Indonesia tidak harus malu akan kebudayaan negara sendiri hanya karena kebudayaan luar yang lebih modern  dantidak lupa untuk saling toleran serta menjaga persatuan & kesatuan. 





24
DAFTAR PUSTAKA
Cindychristyarum’s Blog. (2009, 7 April). Sosiology, Kebudayaan Lampung. Diperoleh 20 September 2017, dari https://cindychristyarum.wordpress.com/2009/04/07/sosiology-kebudayaan-lampung/
Dtechnoindo. (2017, 9 Juli). Kebudayaan Provinsi Lampung. Diperoleh 20 September 2017, dari https://dtechnoindo.blogspot.co.id/2017/07/kebudayaan-provinsi-lampung.html
Wikipedia. Lampung. Diperoleh 20 September 2017, dari https://id.wikipedia.org/wiki/Lampung 
Wikipedia. Sejarah Lampung. Diperoleh 20 September 2017, darihttps://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Lampung
Wikipedia. Rumpun Bahasa Lampung. Diperoleh 20 September 2017, dari https://id.wikipedia.org/wiki/Rumpun_bahasa_Lampung
Wikipedia. Suku Lampung Diperoleh 20 September 2017, dari https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Lampung
Kebudayaaindonesia.com. (2013, Juni). Kebudayaan Lampung. Diperoleh 20 September 2017, dari http://www.kebudayaanindonesia.com/2013/06/lampung.html
Ragam Budaya Nusantara. (2008, 29 September). Suku Lampung. Diperoleh 20 September 2017, darihttp://ragambudayanusantara.blogspot.co.id/2008/09/suku-lampung.html
Lampung Culture Center. (2012, 9 Juli). 8 Tradisi/Budaya Masyarakat Lampung Pesisir Way Lima. Diperoleh 20 September 2017, darihttp://lampungzone.blogspot.co.id/2012/07/8-tradisi-budaya-masyarakat-lampung.html
Batin Budaya Poerba. (2012, 28 April).[[Suku Lampung]] Upacara Tradisional Masyarakat dari Lampung. Diperoleh 20 September 2017, dari http://batinbudayapoerba.blogspot.co.id/2012/04/upacara-tradisional-masyarakat-adat.html
Lampost.co. (2017, 18 Juni). Adat Lampung Menyambut Lebaran. Diperoleh 20 September 2017, darihttp://www.lampost.co/berita-adat-lampung-menyambut-lebaran
Portal Ilmu Seni Terlengkap. (2015, 22 Desember).Kebudayaan Lampung yang Fenomenal dan Gambarnya.Diperoleh 20 September 2017, darihttps://ilmuseni.com/seni-budaya/kebudayaan-lampung 
Wikipedia. Budaya. Diperoleh 20 September 2017, darihttps://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
Artikel Belajar dan Bermanfaat. (2015, Agustus).Pengertian Kebudayaan Menurut Para Ahli. Diperoleh 20 September 2017, darihttp://www.artikelsiana.com/2015/08/pengertian-kebudayaan-menurut-para-ahli.html
Retymeineni.Budaya, Makanan dan Ciri Khas Daerah Lampung. Diperoleh 20 September 2017, dari https://retymeineni.wordpress.com/budaya-makanan-dan-ciri-khas-daerah-lampung/
Adat Tradisional. (2016, 10 Juni). Rumah Adat Lampung, Nama, Gambar, dan Penjelasannya. Diperoleh 22 September 2017, dari http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/06/rumah-adat-lampung-dan-penjelasannya.html