PUKUL
4 PAGI – AAN MANSYUR
Tidak ada yang bisa diajak berbincang. Dari
jendela kau lihat… bintang-bintang sudah lama
tanggal… Lampu- lampu kota bagai kalimat selamat
tinggal….
tinggal….
Kau rasakan seseorang di kejauhan menggeliat
dalam dirimu. Kau
berdoa: semoga kesedihan memperlakukan
matanya dengan baik.
Kadang-kadang, kau pikir, lebih mudah
mencintai semua orang daripada
melupakan satu orang.
Jika ada seseorang yang terlanjur menyentuh inti jantungmu,
mereka yang datang kemudian
hanya akan menemukan kemungkinan- kemungkinan.
mereka yang datang kemudian
hanya akan menemukan kemungkinan- kemungkinan.
Dirimu tidak pernah utuh.
Sementara kesunyian
adalah buah yang menolak dikupas. Jika kaucoba melepas kulitnya, hanya akan kau temukan kesunyian yang lebih besar.
Sementara kesunyian
adalah buah yang menolak dikupas. Jika kaucoba melepas kulitnya, hanya akan kau temukan kesunyian yang lebih besar.
Pukul 4 pagi. Kau butuh kopi segelas lagi.
(Kutipan Puisi dari Buku “Tidak Ada New York Hari
Ini”, AADC 2)
Analisis Unsur
Intrinsik Puisi
Unsur Fisik
a.
Tipologi
Puisi Pukul 4 Pagi Karya Aan Mansyur terdiri dari enam bait yang
masing-masing baitnya terdiri dari jumlah baris yang berbeda-beda. Bait pertama
terdiri dari lima baris, bait kedua terdiri dari empat baris, bait ketiga
terdiri dari tiga baris, bait keempat terdiri dari lima baris, bait kelima
terdiri dari enam baris, dan bait keenam terdiri dari satu baris. Masing-masing
baris tidak lebih dari sebelas suku kata.
b.
Diksi
Pilihan kata yang digunakan oleh Aan
Mansyur adalah kata-kata yang menunjukkan kedalaman makna. Kata-kata tersebut
adalah bintang-bintang tanggal, seseorang
di kejauhan menggeliat dalam diri , berdoa, melupakan seseorang, dan kesunyian. Kata-kata tersebut mewakilkan
apa yang terjadi, terlihat, dan terpikirkan pada pukul 4 pagi. Diksi yang ada
pada puisi ini masih relatif mudah untuk dipahami.
c.
Pengimajian / Citraan
Pengimajian yaitu kata/susunan kata yang
dapat menimbulkan khayalan/imajinasi. Citraan perasaan merupakan citraan yang
sangat dominan dalam puisi Pukul 4 Pagi karya
Aan Mansyur. Selain itu ada beberapa pengimajian lain dalam puisi tersebut.
Salah satu bait yang paling kuat menunjukkan citra
perasaan adalah bait berikut ini :
Kadang-kadang, kau pikir, lebih mudah mencintai semua
orang daripada
melupakan satu orang.
Mencintai dan melupakan merupakan perasaan yang
pasti ada pada setiap manusia yang pernah mengalami fase jatuh cinta.
Selain citra perasaan, juga ada citra
penglihatan yang terdapat pada bait pertama, yaitu :
Tidak
ada yang bisa diajak berbincang. Dari jendela kau lihat… bintang-bintang sudah lama
tanggal…
Bintang-bintang
merupakan benda langit yang dapat ditangkap dengan indra penglihatan.
d.
Majas / Gaya Bahasa
Puisi Pukul 4 Pagi memiliki tiga majas.
1.
Majas simile terdapat
pada bait pertama, baris keempat yaitu à Lampu- lampu
kota bagai kalimat selamat tinggal….
2.
Majas
personifikasi terdapat pada bait kelima baris kedua dan ketiga yaitu à Sementara kesunyian
adalah buah yang menolak dikupas.
3.
Majas
antiklimaks terdapat pada bait kelima baris keempat hingga keenam yaitu à Jika kaucoba
melepas kulitnya, hanya akan kau temukan kesunyian yang lebih besar.
e.
Rima
Rima dapat menjadikan puisi lebih indah
dan menjadikan makna lebih kuat. Rima adalah pengulangan bunyi yang berselang
pada puisi. Rima yang digunakan dalam puisi Pukul
4 Pagi adalah rima tidak beraturan.
f.
Kata Konkret
Puisi dituliskan dengan kata-kata yang
konkret untuk membangkitkan imajinasi pembaca, kata-kata harus diperjelas.
Kata konkret yang terdapat dalam puisi Pukul 4 Pagi adalah sebagai berikut.
“Lampu” mewakili kalimat selamat
tinggal. Yang dimaksud dengan Lampu disini adalah lampu di kota yang berkedip
(ingin redup/mati) seperti hendak mengucap perpisahan.
“Buah” mewakili kesunyian. Pada puisi
ini kesunyian diibaratkan sebagai buah, yang jika kulirnya dikupas hanya akan
menemukan kesunyian yang lebih besar lagi.
Unsur Batin
Unsur batin adalah unsur dalam puisi yang
disampaikan penyair melalui persamaan dan suasana jiwa, ada tiga unsurnya yaitu
:
a.
Tema
Tema adalah
pokok pikiran yang diungkapkan penyair dalam puisi. Tema pada puisi Pukul 4 Pagi adalah kesunyian yang
dirasakan seseorang di kota yang ia tempati saat ini setelah melepas pergi
cintanya.
b.
Perasaan
Perasaan penyair
yang tampak dalam puisi Pukul 4 Pagi adalah
kesedihan yang amat sarat terungkap karena ia merindukan cintanya yang berada
jauh dari tempat tinggalnya dan telah ia lepas. Walaupun kisah cintanya telah
usai dan gagal, namun tetaplah rasa itu istimewa. Pada pukul 4 pagi ia masih terjaga,
memikirkan seseorang nun jauh disana yang ia cintai, yang sedang berusaha ia
lupakan namun sulit untuk dilakukan. Hanyalah sunyi yang menjadi teman baiknya
saat ini.
c.
Nada
Nada berhubungan
dengan sikap penyair terhadap teks puisi yang ditulisnya. Nada puisi tersebut
adalah kesedihan dan kegetiran. Pilihan kata yang digunakan juga menunjukkan
bahwa penyair mengalami keraguan untuk melupakan, namun ia masih sangat
mencintainya.
d.
Amanat
Adapun amanat
puisi Pukul 4 Pagi adalah sebagai
berikut :
1.
Kita harus
belajar melupakan seseorang yang pernah dicintai, meskipun sulit untuk
dilakukan, karena hidup berjalan maju dan tidak pernah mundur, hari akan
berlalu, dan kesedihan akan berganti dengan tawa.
2.
Jika memang kita
sangat merindukan seseorang, jangan sungkan untuk menghubungi seseorang itu,
katakana saja sejujurnya dan seseorang itu nantinya akan mengerti.
Analisis Unsur
Ekstrinsik Puisi
a.
Unsur Biografi
Aan Mansyur adalah seorang sastrawan
asal Makassar yang dipercaya sebagai penyair di balik puisi-puisi Rangga dalam
film AADC? 2. Penyair kelahiran Bone, Sulawesi Selatan itu memang suka menulis
puisi semenjak SMA. Ini yang mennjadi kemiripannya dengan karakter Rangga yang
menghabiskan masa SMA di dalam perpustakaan. Tidak hanya itu, kemiripan lainnya
adalah ia juga pernah melakukan interaksi dengan cinta monyet di dalam
perpustakaan.
AADC tayang ketika Aan duduk di bangku
kuliah. AADC juga terlibat dengan pengalaman romantic antara ia dan perempuan
yang disukainya. Pernah sekali ia menyatakan perasaannya lewat puisi. Sebagai
jawaban, ia mengajak perempuan pujaannya menonton AADC bersama. Bila ia
menerima ajakan berarti ia bersedia menjadi pacar Aan.
Dan mereka menonton AADC berkali-kali
setelahya.
Pria yang telah merilis buku puisi
bertajuk Kukila itu merasa begitu senang bisa ambil bagian di AADC 2. Sejak
diajak Mira Lesmana pada April 2015, Aan Mansyur membutuhkan waktu menulis
puisi-puisi indah di AADC 2 selama tiga bulan dengan melakukan berbagai riset.
Proses riset berlangsung selama tiga
bulan, disusul dengan penulisan yang juga memakan waktu serupa. Aan menjelaskan
“Tidak Ada New York Hari Ini” menceritakan hati dan fisik manusia yang
terbelah, sama seperti yang dirasakan Rangga di negeri nun jauh di sana yang
digambarkan dalam AADC 2.
b.
Unsur Nilai
Unsur nilai yang terkandung dalam puisi Pukul 4 Pagi adalah nilai sosial. Karena
seseorang tidak bisa hidup sendiri, tidak
bisa berdiri sendiri tanpa adanya orang yang menyayangi di sampingnya
atau dalam kehidupannya.
c.
Unsur Kemasyarakatan
Yaitu situasi sosial ketika puisi itu
dibuat. Seakan-akan merasakan bagaimana jika ia menjadi Rangga yang tinggal di
New York dalam film AADC 2 yang merindukan Cinta di Indonesia.
SUMBER :
1.
Manyur, M. Aan.
2016. Tidak Ada New York Hari Ini. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Mau tanya ini pake pendekatan objektif bkn?
BalasHapus